Kata-kata yang Sebaiknya Kamu Mute di Twitter Kamu
Rumah Sejuta Martabak
Yogyakarta City, Indonesia
Setelah
Instagram nambahin fitur “Mute” untuk kata tertentu di kolom komentar, kemarin
Twitter juga resmi nambahin fitur mute di tab mention a.k.a notification. Persaingan
dunia media sosial memang seperti itu, nggak bisa liat tetangga beli apa, dia
juga pasti beli. Tapi mending sih model tetangga yang niru-niru kayak gitu,
karena itu pertanda mereka sama-sama mampu. Daripada jenis tetangga yang kita
beli kulkas, mereka yang kedinginan, kita yang beli kipas angin eh mereka yang
muter-muter. Itu kalo di kamus Indonesia-Jepang 350 Juta Kata namanya SYIRIK.
Sebagai
catatan, sebelumnya Twitter sendiri udah punya fitur Mute Account buat kamu
yang udah telanjur follow tap males liat twitnya dan nggak enak unfollow lagi. Kali
ini, lebih spesifik lagi dan sepertinya lebih berguna.
Sejak
Instagram nambahin fitur mute kata tertentu di kolom komentar, gue belum sama
sekali mencobanya. Kenapa? Karena jangankan komentar, yang like foto di
Instagram gue aja masih dikit. Kalau Twitter, karena gue lebih aktif di sana
dan kadang ngetwit hal-hal yang berbau kontroversial kayak “Manusia itu bukan
seketurunan sama kera, tapi sama tapir bercula dua” atau “Donald Trump itu
aslinya baik, yang jahat itu kamu yang ngaku sayang tapi nikahnya sama yang
lain”.
Salah satu alasan Twitter dan Instagram menambahkan fitur mute ini memang adalah untuk mencegah dan mengurangi Cyber Bully, atau orang-orang yang bersembunyi di balik layar untuk menghakimi orang-orang yang sebenarnya dia sendiri nggak tau apa yang sebenarnya terjadi.
Kicauan-kicauan
kayak gitu mengundang reaksi bermacam-macam, baik dari netizen yang belum siap
sampai selebtwit yang nggak sengaja ngeliat. Karena itu banyak mention yang
masuk di tab notifikasi Twitter gue, dari yang setuju, nggak setuju, sampai
yang golput juga ada. Kadang gue ketawa, kadang gue kesal, kadang pengen
ngumpat sampe blokir-blokirin mereka kayak yang Uni Fahira dan Jonru lakukan
kalo nggak suka sama orang yang mention dia. Eh, Fadli Zon juga.
Meskipun
sebenarnya fitur mute kata tertentu untuk masuk ke tab mention ini nggak
penting-penting banget buat rakyat jelata kayak gue, tapi gue rasa ada beberapa
kata tertentu yang sebaiknya kamu masukin aja ke daftar kata yang harus di-mute
demi mengembalikan rasa asyiknya main Twitter seperti empat tahun yang lalu. You know what I mean, kan?
Kata-kata yang menyinggung
SARA.
Ya.
Ini adalah masalah nomor satu di dunia nyata maupun maya yang menjadi masalah
sejuta pengguna Twitter di Indonesia sekarang. Banyak orang yang sok-sok tau
soal suku, adat, ras, agama, dan semacamnya hanya dari modal.. ya sok-sokan. Biar
keliatan pinter. Ada baiknya kamu mute aja kata-kata terkait biar nggak
ngeganggu konsistensi kamu dalam bikin twit yang lucu-nggak-garing-iya. Karena garing-garing
maksa masih lebih bisa diterima daripada sotoy soal SARA.
Kata-kata kasar.
Ada
banyak kata-kata kasar yang sering berseliweran di timeline Twitter, di
antaranya parutan kelapa, kulit duren, tembok belum diplester, dan muka mantan.
Biar terhindar dari baca-baca kata-kata kasar dan bikin kamu jadi ingin berkata
kasar juga, sebaiknya mute aja kata-kata kasar seperti itu dari tab mention
kamu. Selain menambah pahala, hal itu juga nggak menambah dosa. Tapi bukan
berarti mengurangi dosa, ingat itu.
Kata-kata sok bijak.
Men,
please. Sekarang bukan lagi zamannya
Mario Teguh, dan Kiswinar sepertinya nggak mampu melanjutkan karir ayahnya yang
sempat cemerlang banget itu. Jadi kata-kata bijak yang sering dikicaukan Mario
Teguh di Metro TV dan di Twitter bisa dipastikan 99.67 FM-nya adalah kotoran
banteng alias bullshit yang sudah berumur tahunan. Kamu tau kotoran banteng
yang sudah berumur tahunan? Gampang dipatahkan. Begitu juga dengan kata-kata
motivasi Mario Teguh.
Bukan
kata-kata mutiara yang bisa memotivasi kamu buat bergerak, tapi diri kamu
sendiri, mau atau nggak. #ciyegitu.
Kata-kata yang nggak
kamu suka.
Yang
terakhir, bebas. Gue nggak bisa nentuin kata-kata tertentu yang nggak kamu suka
yang mungkin pernah bikin trauma di masa lalu kamu. Sekarang kamu bebas untuk
mute kata-kata itu dan bebaskan diri kamu dari kata-kata yang bikin kamu jadi
kepikiran sampe lupa rasanya disayang-sayang #EH.
Terlepas
dari fitur-fitur yang disediakan setiap media sosial yang kamu pakai, pilihan
selalu ada di kamu. Bukannya sok bijak, tapi bijaklah dalam menggunakannya. Jangan
sampai kamu yang niatnya nyari hiburan di sana, malah jadi baper gara-gara
ketemu mantan yang lagi pacaran sama pacar barunya di tab mention kamu.